Connect with us

Peristiwa

Romo Benny Meninggal, Stafsus BPIP Meninggal di Usia ke 55 Tahun

Published

on

Kemajuanrakyat.co.id – Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Anthonius Benny Susetyo yang akrab disapa Romo Benny meninggal dunia di usia 55 tahun pada Sabtu (5/10/2024) pukul 00.05 WIB.

Ia mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Mitra Medika, Pontianak, Kalimantan Barat.

Romo Benny Meninggal, Stafsus BPIP Meninggal di Usia ke 55 Tahun
Anthonius Benny Susetyo atau biasa disapa Romo Benny

Kabar Romo Benny meninggal dunia dibenarkan mantan Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara.

“Betul, saya dapat info tersebut tadi pagi sekitar jam 05.30 WIB”, ujar Beka, Sabtu (5/10/2024).

Beka mengenal Romo Benny sebagai pejuang nilai kemanusiaan. Dia juga mengenang saat Romo Benny berjuang merajut persaudaraan dan persatuan di tengah masyarakat.

“Saya kira Romo Benny salah satu orang yang konsisten dengan nilai kemanusiaan. Saksi kelam pembakaran sejumlah gereja dan sekolah di sejumlah daerah di Pantura Jawa Timur tahun 1996.

Namun mentrasformasikan memori itu menjadi energi untuk dialog lintas iman, membangun jembatan kemanusiaan dan persaudaraan antara anak bangsa,” ungkapnya.

Romo Benny Meninggal, Stafsus BPIP Meninggal di Usia ke 55 Tahun
Romo Benny riwayat diabetes

Baca juga; Kebakaran Mal Ciputra Jakbar, Kerugian Ditaksir Capai Rp 5,6 Miliar

Jenaza akan dibawa dan disemayamkan di Malang dan akan dimakamkan pada Senin (7/10) di Pemakaman Sukun di Malang.

Sementara itu, Direktur Nasional Gusdurian Network Indonesia Alissa Wahid menyampaikan, sebelumnya Romo Benny meninggal, ia sudah lama mengidap sakit komplikasi diabetes.

Akan tetapi, ia belum bisa memastikan apakah Romo meninggal karena sakit komplikasi diabates atau bukan.

Adapun keterangan dari kakak nomor 3 Romo Benny, Julius Budi Susetyo menjelaskan, Jumat (4/10) Romo Benny tengah menghadiri seminar sebagai perwakilan BPIP di Pontianak.

“Hari Jumat ada seminar dari pagi sampai sore, setelah itu dia merasa kurang enak badan, masuk angin minta diantar refleksi karena senangnya Romo pijat, setelah refleksi pulang ke hotel tidur,” ujar Budi.

“Cerita dari stafnya sekitar pukul 23.16 WIB miscall stafnya, setelah itu direject, kemudian ditelepon balik gak bisa, akhirnya di ketok kamar hotelnya tidak ada jawaban. Namun staf Romo Benny memegang kunci kamarnya, jadi bisa dibuka, setelah itu melihat romo tergeletak di kamar, setelah itu memanggil petugas dan dilarikan ke RS,” imbuhnya.

Budi juga menambahkan saat dibangunkan, Romo Benny sudah tidak sadarkan diri hingga akhirnya dibawa menuju ke RS Mitra Medika, Pontianak. Romo Benny dinyatakan meninggal dunia (5/10) pada Sabtu pukul 00.15 WIB.

Continue Reading
1 Comment

1 Comment

  1. Pingback: Gus Zizan Menikah Dengan Asy Syifa Yang Masih 16 Tahun - Kemajuan Rakyat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Peristiwa

Pohon Tumbang Timpa Jamaah Sholat Id di Pemalang

Published

on

Pohon Tumbang Timpa Jamaah Sholat Ied di Pemalang


Kemajuanrakyat.co.id – Insiden pohon tumbang timpa jamaah yang sedang melakukan sholat id di Masjid Agung Nurul Kalam Kota Pemalang, Jawa Tengah.

Dari video yang beredar di media sosial, tampak beberapa jemaah bergeletakan di jalan setelah pohon tumbang dan beberapa warga yang mencoba menolong.

Sementara ada jemaah lain tampak mengerumuni para korban yang tertimpa pohon tak lama suara ambulans terdengar di lokasi.

Dari informasi yang diperoleh, pohon beringin berukuran besar tersebut mendadak roboh menjelang pelaksanaan Sholat Idul Fitri, sekitar pukul 06.30 WIB.

Pohon Tumbang Timpa Jamaah Sholat Ied di Pemalang
Dua korban meninggal tertimpa pohon pada saat melakukan shalat Id di Pemalang

Baca juga; Misi Kemanusiaan TNI, Panglima Perintahkan Kesiapan Pasukan

Sementara dibawahnya terdapat para jemaah yang tengah melakukan sholat Id. Akibatnya mereka tertimpa, bahkan batang pohon yang tumbang tersebut melintang di jalan utama Alun-alin Pemalang.

“Tiba-tiba ambruk, keras sekali suaranya, orang-orang langsung pada lari,” kata Heri, salah satu jamaah salat.

Kapolres Pemalang AKBP Eko Sunaryo saat dihubungi menyampaikan bahwa ada dua orang meninggal dunia dan 17 orang lainnya mengalami luka-luka.

“Korban pohon tumbang timpa jamaah sholat Id semuanya itu ada 19, meninggal dunia dua, yang lain masih perawatan,” ujarnya.

Selain itu, Eko juga menyampaikan tidak ada angin kencang saat insiden nahas itu terjadi. Diduga, peristiwa itu terjadi karena pohon sudah tua dan rapuh.

“Enggak ada angin, kalau pohonnya memang pohon tua, pohon beringin, enggak ada hujan, enggak ada angin, tiba-tiba tumbang,” tutur dia.

Lebih lanjut lagi Eko menyampaikan pelaksanaan sholat Id di lokasi tersebut tetap berjalan meski sempat terjadi insiden pohon tumbang yang menewaskan dua orang.

“Sholat Id tetap berjalan, karena kan di luar, jadi yang korban dan sekitar korban langsung dibawa ke rumah sakit,” pungkasnya.

Continue Reading

Peristiwa

Mayat di Kantor Nasdem DPD Blitar Ditemukan Telah Membusuk

Published

on

Mayat di Kantor Nasdem DPD Blitar Ditemukan Telah Membusuk

Kemajuanrakyat.co.id – Penemuan mayat di kantor Nasdem yang sudah membusuk, tepatnya di kantor DPD Partai Nasdem Kabupaten Blitar, Jumat (21/03/2025) pagi.

Belakangan diketahui, jenazah tersebut adalah Heri Sucahyo seorang warga desa Sawentar, kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar.

Diketahui keseharian Heri merupakan seorang petugas kebersihan sekalian penjaga malam di kantor DPD Nasdem Kabupaten Blitar.

Mayat di kantor Nasdem tersebut diketahui sudah meninggal 4 hari sebelum ditemukan.

“Tadi ada laporan ke desa pukul 09.00 WIB. Ada orang sudah empat hari tidak keluar dari Kantor DPD Nasdem. Kami menugaskan Pak Kasun dan Pak RT cek ke lokasi, ternyata orangnya sudah meninggal,” kata Kades Gaprang Asharul Fahruda di lokasi kejadian.

Mayat di Kantor Nasdem DPD Blitar Ditemukan Telah Membusuk
Petugas kebersihan di kantor DPD Nasdem Blitar ditemukan telah membusuk

Baca juga; Bus Jemaah Umrah Kecelakaan di Saudi: Terbalik dan Terbakar

Kronologi Penemuan Mayat di Kantor Nasdem Blitar

Terungkap kematian Heri Sucahyo, berawal dari kecurigaan warga sekitar lokasi yang merasa bahwa HS tidak lagi terlihat keluar dari Kantor Partai Nasdem dalam beberapa hari terakhir.

Hal tersebut mendorong seorang warga bersama perangkat desa setempat berinisiatif melakukan pengecekan dengan cara mengintip dari jendela.

Kedua orang tersebut curiga begitu mencium bau tidak sedap yang diketahui kemudian berasal dari jenazah HS yang mulai membusuk.

Ketika ditemukan, kondisi jenazah sudah dipenuhi belatung, namun tidak ada luka pada tubuh korban.

Selaku Kades Gaprang, Asharul Fahruda mengatakan korban sebelumnya memang sakit dimana korban memiliki riwayat sakit diabetes.

Bidan Pustu Gaprang, Ratna Dwi Sulastri mengatakan korban ditemukan meninggal dengan posisi tergeletak di lantai depan kamar mandi.

Diduga, korban terpeleset lalu terjatuh di depan kamar mandi. Di bagian tangan kiri korban juga dicurigai mengalami dislokasi diduga akibat terjatuh.

Temuan tersebut langsung dilaporkan ke pihak berwenang. Petugas dari Polsek Kanigoro, termasuk Kapolsek, Waka Polsek, Unit Reskrim, Unit Intelkam, dan tim medis dari Puskesmas Kanigoro segera mendatangi lokasi kejadian.

Kasubsi PIDM Sihumas Polres Blitar, Ipda Putut Siswahyudi menyebutkan pihak keluarga tidak menghendaki untuk dilakukan autopsi.

Jenazah langsung disucikan di RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar, selanjutnya segera dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) desa setempat.

Sementara itu, Ketua DPD Partai Nasdem Kabupaten Blitar Nurhadi mengatakan bahwa HS berstatus menumpang di rumah yang disewa sebagai kantor baru DPD Nasdem Kabupaten Blitar.

“Beliau berstatus menumpang di rumah tersebut dari sebelum dipakai Kantor DPD Nasdem yang baru,” kata Nurhadi saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Jumat sore.

Anggota DPR RI ini menyampaikan bahwa rumah tempat HS ditemukan meninggal dunia itu sebenarnya masih dalam tahap persiapan untuk digunakan sebagai kantor baru partainya.

“Karena sewa kantor DPD Partai Nasdem yang lama di Desa Tlogo juga masih berlaku sampai bulan April 2025,” ujarnya.

Continue Reading

Peristiwa

Banjir Bandang Bogor Rendam 257 Rumah dan 1 Sekolah, 1 Tewas

Published

on

Banjir Bandang Bogor Rendam 257 Rumah dan 1 Sekolah, 1 Tewas

Kemajuanrakyat.co.id – Ratusan warga terdampak akibat banjir bandang Bogor yang terjadi pada Minggu, (2/3/2025), sekitar pukul 20.30 WIB.

Sebagai Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mencatat 423 jiwa di Kampung Pensiunan, Desa Tugu Selatan, Cisarua, terdampak bencana banjir akibat luapan Sungai Ciliwung.

“Banjir bandang Bogor terjadi akibat hujan deras dengan intensitas yang tinggi,” ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor Adam Hamdani dalam rilisnya, Senin (3/3/2025).

Adam juga menuturkan, hujan intensitas tinggi itu mengakibatkan aliran Sungai Ciliwung meluap ke rumah-rumah warga yang berada di sekitarnya.

BPBD juga mencatat banjir yang melanda 10 desa dan 8 kecamatan di Kabupaten Bogor, merendam 257 rumah dan 1 sekolah.

Selain itu, ada sebanyak 260 Kepala Keluarga dan 988 jiwa juga ikut terdampak dan mengharuskan 2 kepala keluarga dan 8 jiwa mengungsi.

Banjir Bandang Bogor Rendam 257 Rumah dan 1 Sekolah, 1 Tewas
Terlihat petugas gelar pembersihan sejumlah fasilitas musala hingga rumah warga

Baca juga; Fiersa Besari Bagian dari Pendaki Puncak Carstensz, 2 Orang Meninggal

BPBD Jabar telah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Bogor dan Kota Bogor untuk melakukan asesmen, juga dengan pemerintah desa dan pihak terkait.

Hingga Senin siang, banjir tersebut sudah surut dan tim BPBD masih terus melakukan pencarian korban hilang.

Dalam banjir bandang tersebut juga dilaporkan bahwa, Asep Mulyana (55), warga Kampung Citeko, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, yang hanyut saat bencana telah ditemukan.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Jules Abraham menyebut telah dilakukan upaya pencarian dan penanganan terhadap korban, Senin (3/3/2025).

“Saat itu dia bersama dengan keluarganya sedang berada didalam rumah. Namun, karena posisi rumah ada di bibir sungai, sehingga saat arus deras, rumahnya dan korban tersapu arus,” katanya.

Dalam kejadian tersebut, lanjut Jules, anggota keluarganya dapat terselamatkan namun untuk Asep Mulyana terbawa arus.

Sedangkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menanggapi fenomena banjir bandang di kawasan Puncak, Bogor Barat, pada Minggu (2/3) malam.

“Penyebabnya adalah hujan lebat hingga ekstrem, dimana hujan lebat hingga ekstrem ini disebabkan adanya Meso Scale Convective Complex (MCS),” kata Deputi Bidang Meteorologi, Giswanto, kepada CNBC Indonesia, Senin (3/3/2025).

Continue Reading

Trending