Connect with us

Internasional

Korea Utara Siap Perang, Ledakan Jalur Perbatasan Korea Selatan

Published

on


Kemajuanrakyat.co.id – Korea Utara (Korut) mengklaim ada lebih dari satu juta pemuda di wilayahnya telah mendaftar untuk bergabung dengan militer sepanjang pekan ini.

Hal ini terjadi dikarenakan tengah memanasnya Semenajung Korea setelah Pyongyang menuduh militer Korea Selatan (Korsel) mengirimkan sejumlah drone ke wilayahnya.

Korea Utara Siap Perang, Ledakan Jalur Perbatasan Korea Selatan
Kim Jong Un mengubah konstitusi usai ditemukan dron milik Korsel

“Jutaan anak muda ikut serta dalam perjuangan nasional untuk memusnahkan sampah Korea Selatan yang melakukan provokasi serius dengan malanggar kedaulatan DPRK melalui infiltrasi drone”.

Istilah DPRK merupakan kependekan dari Republik Demokratik Rakyat Korea, nama resmi Korut.

Telah dilaporkan oleh KCNA bahwa ada lebih dari 1,4 juta pemuda, yang mencakup para pejabat liga pemuda serta para pemuda dan pelajar di seluruh Korut, secara sukarela bergabung atau bergabung kembali dengan Tentara Rakyat Korea, nama resmi militer Korut pada tanggal 14 Oktober dan 15 Oktober waktu setempat.

Korea Utara Siap Perang, Ledakan Jalur Perbatasan Korea Selatan
Korea Utara meledakan jalan dan jalur kereta penghubung ke Korsel

Baca juga; Pemakaman Benny Laos, Tangis Haru Warnai Proses Pemakaman

Diketahui bahwa, Korut memiliki masa wajib militer yang panjang bagi semua laki-laki di negaranya, dan sebelumnya mengklaim soal adanya gelombang patriotik dalam wajib militer yang terjadi saat ketegangan meninggi dengan Korsel dan Amerika Serikat (AS).

Sementara itu, Kim Jong-Un pada Kamis (17/10/2024) mengumumkan bahwa konstitusinya sekarang mendefinisikan Korea Selatan sebagai negara musuh.

Ini untuk pertama kalinya Pyongyang mengonfirmasi perubahan konstitusi yang telah diminta oleh Kim Jong Un awal tahun ini.

Selain itu juga, Korut telah meledakan jalan dan rel kereta yang menghubungkannya dengan Korea Selatan.

“Ini sebagai tindakan yang tak terelakan dan sah yang diambil sesuai dengan persyaratan Konstitusi DPRK yang dengan jelas mendefinisikan ROK sebagai negara yang bermusuhan,” tulis media pemerintah Korut, KCNA.

Sebelumnya, berdasarkan perjanjian antar-Korea tahun 1991, hubungan antara Korea Utara dan Korea Selatan didefinisikan sebagai “hubungan khusus” sebagai bagian dari proses yang di tunjukan untuk penyatuan kembali pada akhirnya, bukan sebagai hubungan antarnegara.

Kim Jong Un juga menyerukan perubahan konstitusi dalam pidatonya pada bulan Januari, dimana ia mengancam perang jika Korea Selatan melanggar “bahkan 0,001 mm dari wilayah teritorial, udara, dan perairan kami.”

Internasional

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Resmi Dimakzulkan MK

Published

on

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Resmi Dimakzulkan MK

Kemajuanrakyat.co.id – Mahkamah Konstitusi telah resmi memakzulkan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, yang akibatkan pemecatan segera dari jabatannya.

Keputusan tersebut diambil untuk menyingkirkan presiden dari jabatannya dengan jumlah suara bulat dari delapan hakim Mahkamah Konstitusi.

Dari media yang dilangsir oleh The Korea Times, putusan tersebut datang 111 hari setelah Majelis Nasional meloloskan mosi pemakzulan.

Alasan pemakzulan tersebut dikarenakan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol pada saat itu dinyatakan berkhianat karena telah menyatakan darurat militer pada 3 Desember 2024 lalu.

Ketua Mahkamah Agung Moon Hyung-bae mulai membacakan keputusan mereka pada 11 pagi, dan keputusan untuk menyingkirkan Yoon dari kepresidenan selesai pada Jumat (4/4/2025) pukul 11:22 waktu setempat.

Hal tersebut juga menandai pemecatan pertama terhadap Presiden Korsel dalam delapan tahun terakhir, setelah sebelumnya pemakzulan mantan Presiden Park Geun-hye pada Maret 2017 lalu.

Dengan dikeluarkannya keputusan pemakzulan tersebut, maka pemilihan Presiden baru harus diadakan dalam waktu 60 hari sejak putusan pengadilan.

Setelah pemindahan langsung Yoon, dirinya dan ibu negara Kim Keon Hee harus segera mengosongkan kediaman Presiden di Hannam-dong pusat Seoul.

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Resmi Dimakzulkan MK
Sidang pemakzulan terhadap Yoon Suk Yeol

Baca juga; Trump Naikan Tarif Impor Terhadap Sejumlah Negara

Pendukung Turun ke Jalan Usai Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Dimakzulkan

Kerumunan para pendukung Yoon Suk Yeol terlihat meneriakkan “batalkan pemakzulan” dalam unjuk rasa di luar istana kepresidenan Korsel.

Selain itu juga, terdapat bendera Amerika Serikat dan Korea Selatan dikibarkan di daerah tersebut yang dinilai sebagai simbol kubu pro Yoon.

Terlihat juga beberapa orang menggunakan pin Stop the Steal- slogan yang digunakan oleh pendukung Donald Trump yang dikooptasi oleh konservatif pro-Yoon.

Pendemo Bersorak Usai Putusan MK Makzulkan Presiden Korsel

Pada kubu lain, para pendemo bersorak sorai usai Mahkamah Konstitusi Korea Selatan mengesahkan pemakzulan terhadap Presiden Korsel.

Para pengunjuk rasa anti Yoon bersorak sorai dan menjerit gembira saat putusan diumumkan.

Beberapa orang melompat dan berjabat tangan dengan gembira hingga saling berpelukan.

Korsel juga sempat memiliki kepemimpinan kepala negara yang tidak jelas usai Yoon mengumumkan darurat militer.

Terlebih lagi, pihak oposisi diparlemen juga sempat memakzulkan Presiden sementara pengganti Yoon sebelum diakhirnya dipulihkan oleh putusan pengadilan.

Yoon saat ini masih harus menghadapai persidangan pidana terpisah atas tuduhan pemberontakan atas upaya darurat militer. Meski pun demikian, Yoon diketahui telah dilepaskan dari tahanan.

Continue Reading

Internasional

Trump Naikan Tarif Impor Terhadap Sejumlah Negara

Published

on

Trump Naikan Tarif Impor Terhadap Sejumlah Negara

Kemajuanrakyat.co.id – Secara resmi Presiden Amerika Serikat Donald Trump naikan tarif Impor terhadap barang yang masuk ke AS.

Selain menaikan tarif baru sebesar 10%, Trump juga memberlakukan ‘Tarif Timbal Balik’ terhadap sejumlah negara, termasuk Indonesia.

Presiden AS mengatakan bahwa akan menggunakan uang yang dihasilkan dari tarif tersebut untuk mengurangi pajak dan membayar hutang nasional.

Terlihat Trump juga mengangkat bagan besar berjudul ‘Tarif Timbal Balik’.

Bagan yang diangkat Trump terlihat memiliki tiga kolom. Kolom pertama adalah daftar negara.

Kemudian, kolom kedua merupakan besaran tarif yang dikenakan suatu negara terhadap barang-barang dari AS.

Sedangkan kolom ketiga berisi tarif balasan yang dikenai AS terhadap negara itu.

Trump Naikan Tarif Impor Terhadap Sejumlah Negara
Trump umumkan kenaikan tarif import terhadap sejumlah negara

Baca juga; Tol Cisumdawu Gratis, Jusuf Hamka Tunggu Lampu Hijau Pemerintah

Kondisi Indonesia Usai Trump Naikan Tarif Impor

Indonesia muncul pada daftar tarif tersebut. Disebutkan bahwa Indonesia menerapkan tarif sebesar 64% untuk barang-barang dari AS.

AS kemudian akajn mengenakan tarif sebesar 32% terhadap barang-barang Indonesia yang dijual di AS.

“Mereka mengenakan biaya kepada kami, kami mengenakan biaya kepada mereka. Bagaimana mungkin ada orang yang marah?” katanya.

Trump juga secara spesifik menunjuk China dan Uni Eropa. “Mereka menipu kami. Sungguh menyedihkan melihatnya. Sungguh menyedihkan.”

Dirinya juga mengatakan negara-negara lain telah memperlakukan AS “dengan buruk” karena mengenakan tarif yang tidak proporsional pada impor AS yang ia sebut sebagai kecurangan.

Sebagai balasannya, kata Trump, AS akan mengenakan tarif kepada negara-negara lain “kira-kira setengah” dari tarif yang mereka kenakan kepada AS.

Dalam hal ini, Kepala Badan Riset dan Inovasi Strategis (BRAINS) Partai Demokrat Ahmad Khoirul Umam mengatakan AS merupakan pasar yang cukup stabil untuk produk tekstil nasional.

“Namun kini kita berpotensi menghadapi tekanan berat karena produk-produk tekstil murah dari China mulai membanjiri pasar global akibat beralih dari pasar AS,” kata Ahmad.

Trum menerapkan tarif sebesar 10% untuk semua barang impor ke AS. Kemudian Indonesia dikenakan tambahan tarif khusus sebesar 32%.

Kenaikan tarif, kata Ahmad, membuat barang ekspor dari Indonesia menjadi lebih mahal di AS, sehingga konsumen otomatis mencari produk alternatif dari negara lain yang tidak terdampak kebijakan.

Continue Reading

Internasional

Gempa Bumi Guncang Thailand, Sejumlah Korban dan Kerusakan Dilaporkan

Published

on

Kemajuanrakyat.co.id – Bangkok, 14 Maret 2025 – Sebuah gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,7 yang berpusat di Myanmar turut dirasakan di Thailand, menyebabkan kepanikan di berbagai daerah dan menimbulkan sejumlah kerusakan. Guncangan kuat ini terutama berdampak pada wilayah utara Thailand dan Bangkok, di mana beberapa bangunan mengalami kerusakan serius.

Gempa yang terjadi pada Jumat malam ini dirasakan di delapan provinsi di Thailand. Beberapa kota melaporkan kerusakan infrastruktur, sementara di Bangkok, gedung-gedung tinggi bergoyang hebat selama beberapa detik. Sejumlah warga terpaksa dievakuasi dari apartemen dan pusat perbelanjaan demi menghindari risiko lebih lanjut.

Salah satu insiden terparah terjadi di distrik pusat kota Bangkok, di mana sebuah gedung bertingkat yang masih dalam tahap konstruksi mengalami runtuh sebagian. Laporan awal menyebutkan enam orang meninggal dunia dan puluhan lainnya masih dalam pencarian.

Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra, segera mengadakan rapat darurat untuk menanggapi bencana ini. Pemerintah menetapkan Bangkok sebagai zona siaga dan meminta warga untuk tetap waspada terhadap potensi gempa susulan.
Guncangan kuat ini terutama berdampak pada wilayah utara Thailand dan Bangkok

Baca juga; Aksi Tolak RUU TNI Terus Belanjut, DPR Abai

Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra, segera mengadakan rapat darurat untuk menanggapi bencana ini. Pemerintah menetapkan Bangkok sebagai zona siaga dan meminta warga untuk tetap waspada terhadap potensi gempa susulan.

“Kami sedang berkoordinasi dengan tim penyelamat untuk memastikan tidak ada warga yang tertinggal di area terdampak. Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama kami,” ujar Perdana Menteri dalam konferensi pers.

Sementara itu, Badan Meteorologi Thailand mengonfirmasi bahwa gempa ini merupakan dampak dari pergerakan lempeng di wilayah Myanmar, namun tidak berpotensi tsunami. Meski demikian, masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.

Beberapa warga Bangkok mengaku panik saat gempa terjadi. Leona Kelly, seorang guru asal Irlandia yang tinggal di ibu kota Thailand, menceritakan bagaimana dirinya dan murid-muridnya bergegas keluar dari gedung sekolah saat guncangan terjadi.

“Saya belum pernah merasakan guncangan sekuat ini sebelumnya. Semua orang berteriak dan berlarian keluar. Itu benar-benar menakutkan,” ujarnya.

Sementara itu, turis asal Amerika Serikat, Travis Leon Price, yang menginap di lantai 40 sebuah hotel, mengatakan bahwa ia harus segera turun menggunakan tangga darurat.

“Bangunan terasa bergoyang sangat kuat. Saya langsung mengambil barang-barang penting dan berlari ke bawah. Semua orang terlihat ketakutan,” ungkapnya.

Tim penyelamat telah dikerahkan ke berbagai titik terdampak untuk melakukan pencarian korban dan membantu warga yang terjebak di dalam bangunan. Bantuan internasional dari beberapa negara, termasuk China dan Korea Selatan, juga mulai berdatangan untuk mempercepat proses evakuasi serta pemulihan pascabencana.

Rumah sakit di daerah terdampak telah bersiap menerima korban luka-luka, sementara tempat penampungan darurat telah disediakan bagi warga yang rumahnya rusak akibat gempa.

Hingga saat ini, tim penyelamat masih bekerja untuk mengevakuasi korban di lokasi-lokasi terdampak. Pemerintah Thailand mengimbau masyarakat untuk tetap berada di area terbuka jika memungkinkan dan menghindari penggunaan lift di gedung bertingkat hingga situasi benar-benar aman.

Gempa ini menjadi pengingat betapa pentingnya kesiapsiagaan terhadap bencana alam. Dengan koordinasi yang cepat antara pemerintah, tim penyelamat, dan masyarakat, diharapkan dampak gempa ini dapat diminimalkan seefektif mungkin.

Continue Reading

Trending