Connect with us

Berita

Dokter PPDS Unpad Perkosa Anak Pasien

Published

on

Dokter PPDS Unpad Perkosa Anak Pasien

Kemajuanrakyat.co.id – Seorang Dokter PPDS Unpad perkosa seorang anak dari pasien di RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jabar ditangkap.

Sebelum ditangkap, dokter yang bernama Priguna Anugerah Prayoga tersebut sempat nekat akan mengakhiri hidupnya sendiri.

Dirreskrimum Polda Jabar Kombes Surawan mengatakan tersangka ditangkap di apartemennya di Kota Bandung lima hari setelah dirinya melakukan aksi bejadnya.

Diketahui bahwa aksi bejad itu dilakukan oleh pelaku pada Selasa, 18 Maret 2025.

“Ditangkap di apartemen, pelaku sempat mau bunuh diri juga, sempat mencoba memotong nadi,” kata Surawan.

Priguna Anugerah Prayoga (31) bukan dokter spesialis. Ia sedang belajar menjadi spesialis anestesi, residen dari Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.

Dokter PPDS Unpad Bius Korban Pemerkosaan di RSHS

Baca juga; Prabowo Bertemu Megawati Bahas Masa Depan Indonesia

Kronologi Dokter PPDS Unpad Perkosa Anak dari Pasien RSHS

Kekerasan seksual itu terjadi pada 18 Maret 2025 ketika Dr PAP (31) selaku residen anestesi, mengajak FH ke sebuah ruangan baru RSHS yang belum dipakai, dengan dalih untuk transfusi darah tanpa didampingi anggota keluarga.

“Di ruang nomor 711, sekitar pukul 01.00 WIB, korban diminta berganti pakaian dengan baju operasi dan melepas semua pakaian,” ucap Kabid Humas Polda Jabar Komisaris Besar Polisi Hendra Rochmawan di Bandung, Rabu.

Hendra menjelaskan PAP menyuntikan cairan bius kedalam infus setelah menusukan jarum ke tangan korban sebanyak 15 kali.

Korban juga mengaku merasa pusing dan tidak sadarkan diri, pada saat sadar sekitar pukul 04.00 WIB.

Lalu korban diminta untuk ganti pakaian kembali dan diantar oleh pelaku ke lantai bawah RSHS.

Korban Laporkan Pelaku dan Ditangkap di Apartemen

Setelah kejadian tersebut, korban merasa perih pada saat buang air kecil. Menyadari ada hal yang janggal korban FH pun menceritakan kejadian tersebut kepada ibunya.

Lalu korban melaporkan peristiwa yang menimpanya kepada Direktorat Reskrimum Polda Jabar. Pada 23 Maret 2025, polisi pun menangkap PAP disebuah apartemen di Bandung.

Setelah cukup mengumpulkan bukti dan keterangan saksi, penyidik menetapkan PAP sebagai tersangka dan menjeratnya dengan Pasal 6 huruf c Undang-undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindakan Pidana Kekerasan Seksual.

Diketahui juga ancaman lama hukumannya maksimal 12 tahun penjara yang di sampaikan oleh Kombes Hendra.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita

Banjir Jakarta Meluas Hingga Rendam 34 RT

Published

on

Kemajuanrakyat.co.id – Banjir Jakarta meluas dan merendam sebanyak 34 rukun tetangga (RT) yang dinyatakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta.

Sebagai Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, mengatakan jumlah RT yang terendam terus bertambah.

“Pada jam 09.00 WIB banjir menggenangi 29 RT, data terakhir jam 10.00 WIB 34 RT,” ungkap Yohan.

Dia menjelaskan, hujan dengan intensitas tinggi sejak Senin (17/3) malam hingga Selasa dini hari tadi telah menyebabkan meluapnya Sungai Ciliwung dan Kali Angke yang memperburuk kondisi banjir di beberapa titik.

Banjir Jakarta meluas akibatkan warga harus di evakuasi

Baca juga; Tiga Polisi Tewas Ditembak Oleh TNI Saat Grebek Sabung Ayam

Titik Banjir Jakarta Meluas Dibeberapa Wilayah

Banjir merendam permukiman warga di tiga wilayah Jakarta, dengan ketinggian air bervariasi.

Di Jakarta Selatan, jumlah RT terdampak meningkat dari 4 menjadi 11 RT yang tersebar di tiga kelurahan, yaitu Pejaten Timur, Rawajati, dan Cipulir.

Kawasan ini berada di bantaran Sungai Ciliwung, dengan ketinggian air antara 40 sentimeter hingga 1,9 meter.

Sementara itu, Jakarta Timur menjadi wilayah dengan jumlah RT terdampak paling banyak, yakni 21 RT di tujuh kelurahan.

Banjir terjadi di Lubang Buaya, Bidara Cina, Kampung Melayu, Balekambang, Cawang, Cililitan, dan Cipinang Malayu.

Ketinggian air bervariasi antara 30 sentimeter hingga 2,5 meter, dengan titik terdalam berada di Cililitan.

Di Jakarta Barat, banjir terjadi di dua RT di Kelurahan Rawa Buaya. Dimana ketinggian air di wilayah ini mencapai 35 sentimeter.

Diketahui bahwa upaya penanganan banjir Jakarta meluas terutama di Jakarta Timur, BPBD mengerahkan 30 personel untuk memantau dan menangani banjir di wilayahnya.

Mereka bersiaga di titik-titik rawan untuk memastikan kesiapan evakuasi jika diperlukan.

“Kami telah menyiagakan 30 personel yang sudah ada di setiap titik rawan banjir untuk bersiap-siap jika memang ada yang harus dievakuasi,” kata Kepala Satgas Korwil BPBD Jakarta Timur, Sukendar.

Selain itu, BPBD DKI jakarta juga berkoordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air, Dinas Bina Marga, serta Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) untuk melakukan penyedotan air.

Lurah dan camat di wilayah terdampak juga dikerahkan untuk membantu penanganan.

“Semua alat evakuasi dan personel sudah ada di setiap titik, jadi pasti bersiaga,” ujar Sukendar.

Continue Reading

Berita

Puncak Musim Kemarau 2025, BMKG Prediksi Terjadi pada Juni-Agustus

Published

on

Kemajuanrakyat.co.id – Dikabarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim kemarau 2025 akan terjadi pada bulan Juni, Juli, dan Agustus.

Sementara pada awal musim kemarau 2025 di sebagian besar wilayah diprediksi terjadi pada periode yang sama hingga mundur dibandingkan dengan kondisi normal.

Plt. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menyampaikan jika dibandingkan terhadap rerata klimatologinya pada periode 1991-2020), maka awal musim kemarau 2025 di Indonesia diprediksi terjadi pada periode waktu yang sama.

Dimana normalnya pada 207 zom (30%), mundur pada 204 zom (29%), dan maju pada 104 zom (22%).

Dwikora juga menjelaskan, wilayah yang mengalami awal musim kemaraunya diprediksi sama dengan normalnya yaitu Sumatera, Jawa Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Gorontalo dan Sulawesi Utara, sebagian Maluku serta sebagian Maluku Utara.

Sedangkan, wilayah yang diprediksi akan mengalami awal musim kemarau yang mundur atau datang lebih lambat dibandingkan dengan normalnya, adalah Kalimantan bagian Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, di Sulawesi, sebagian Maluku Utara dan Merauke.

“Puncak musim kemarau yang terjadi di 2025 di sebagian besar wilayah Indonesia diprediksi terjadi pada Juni, pada Juli dan pada Agustus 2025,” ujarnya.

BMKN memprediksi puncak dari musim kemarau 2025 akan terjadi pada bulan Juni, Juli, dan Agustus

Baca juga; Ahok Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi di Pertamina

Fenomena Iklim Global dalam Musim Kemarau 2025

Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan, menjelaskan bahwa dinamika atmosfer dan laut menunjukan transisi fenomena La Nina menuju fase El Nino Southern Oscillation (ENSO) Netral pada awal Maret 2025.

Di Samudra Hindia, fenomena Indian Ocean Dipole (IOD) juga berada dalam fase netral. Kedua fenomena ini diprediksi tetap netral sepanjang musim kemarau 2025.

“Karena tidak adanya dominasi iklim global seperti El Nino, La Nina, dan IOD sehingga prediksi kami iklim tahun ini normal dimana musim kemarau tahun 2025 cenderung mirip dengan tahun 2024,” ujar Ardhasena.

BMKG juga mengimbau berbagai sektor seperti perani disarankan menyesuaikan jadwal tanam, memilih varietas tahan kekeringan, dan mengoptimalkan pengelolaan air.

Sektor kebencanaan, wilayah rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) diminta meningkatkan kesiapsiagaan untuk mencegah dampak buruk.

Continue Reading

Berita

Ahok Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi di Pertamina

Published

on

Kemajuanrakyat.co.id – Basuki Tjahaja Purnama atau yang lebih dikenal sebagai Ahok, menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Agung (Kejagung) pada Kamis, 13 Maret 2025. Mantan Komisaris Utama PT Pertamina ini dimintai keterangan terkait dugaan korupsi dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada periode 2018-2023.

Pemeriksaan Selama Berjam-jam

Ahok tiba di Gedung Bundar Kejagung sekitar pukul 08.35 WIB dan baru keluar sekitar pukul 18.27 WIB. Pemeriksaan yang berlangsung hampir sepuluh jam ini berfokus pada tugas dan fungsinya selama menjabat di Pertamina, terutama dalam mengawasi impor dan ekspor minyak mentah serta produk kilang.

Dalam keterangannya kepada media, Ahok mengaku terkejut dengan banyaknya data yang dimiliki oleh Kejagung. “Saya hanya tahu sekaki, mereka sekepala,” ujarnya, mengisyaratkan bahwa Kejagung memiliki informasi yang jauh lebih luas daripada yang ia ketahui selama menjabat.

Fokus Pemeriksaan dan Dugaan Korupsi

Juru bicara Kejagung, Harli Siregar, menjelaskan bahwa pemeriksaan Ahok bertujuan untuk menggali perannya dalam pengambilan keputusan di Pertamina, terutama yang berkaitan dengan pengelolaan minyak mentah. Kejagung menduga adanya praktik korupsi yang merugikan negara dalam proses impor dan ekspor tersebut.

Sebelumnya, Kejagung telah menetapkan sembilan tersangka dalam kasus ini, termasuk mantan Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan. Ahok sendiri belum berstatus tersangka dan hadir sebagai saksi dalam penyelidikan yang sedang berlangsung.

Ahok Diperiksa 12 Jam Soal Korupsi Pertamina, Kejagung

Ahok Minta Mantan Dirut Patra Niaga Juga Diperiksa

Selain memberikan keterangan, Ahok juga menyoroti peran pejabat lain yang menurutnya perlu diperiksa lebih lanjut. Salah satu yang disebutnya adalah mantan Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution. Menurut Ahok, posisi Alfian sangat strategis dalam pengambilan keputusan terkait impor dan ekspor minyak selama periode yang diselidiki.

Baca juga; Sri Mulyani Mundur dari Menteri Keuangan Prabowo

Komitmen Kejagung dalam Pengusutan Kasus

Kejagung menegaskan bahwa pihaknya akan terus mendalami kasus ini dan mengumpulkan bukti lebih lanjut. Sejumlah dokumen penting terkait transaksi minyak mentah dan produk kilang masih dalam proses penyelidikan.

Kasus ini menjadi perhatian publik karena menyangkut pengelolaan energi nasional dan potensi kerugian negara yang besar. Pemeriksaan terhadap Ahok dan pejabat terkait lainnya diharapkan dapat memberikan kejelasan dalam pengusutan kasus dugaan korupsi di Pertamina.

Ahok telah menjalani pemeriksaan maraton di Kejagung terkait dugaan korupsi dalam tata kelola minyak mentah di Pertamina. Meskipun masih berstatus saksi, keterangannya dapat menjadi kunci dalam mengungkap skema yang merugikan negara. Kejagung berkomitmen untuk terus mengusut kasus ini hingga tuntas.

Continue Reading

Trending

Exit mobile version