Politik
Rayakan HUT ke-23 Partai Demokrat, SBY Pesankan Etika dan Solidaritas Kader
Kemajuanrakyat.co.id – Ketua Mejelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hadir di HUT ke-23 Partai Demokrat. Kehadiran SBY juga disambut oleh para kader.
Tidak hanya itu saja, kehadiran SBY juga disambut oleh Ketum Partai Demokrat yang tidak lain tidak bukan juga merupakan putra sulungnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Di DPP Partai Demokrat yang berlokasi di jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (9/9/2024), SBY datang pukul 10.47 WIB.
Selain itu, sejumlah pengurus DPP Partai juga turut hadir seperti Sekjen Teukung Riefky Harsa, Anggota Majelis Tinggi Syarief Hasan juga turut menyambut kedatangan SBY.
Acara HUT Partai yang ke-23 juga bertepatan dengan HUT SBY yang ke-75 dihari yang sama. Diketahui juga, acara HUT tersebut diselenggarakan secara sederhana.
“Salah satu kader terbaik Partai Demokrat, Bapak SBY, pernah menjadi Presiden RI selama 10 tahun. Beliau memang mengatakan, ini saatnya generasi penerus yang benar-benar memimpin dan mengawal perjuangan partai,” kata AHY dalam sambutannya.
Baca juga; Jessica Wongso Bebas dan Ajukan PK, Kejagung Bakal “Lawan”
“Tentunya Bapak SBY akan terus mengayomi dan mengawal perjuangan generasi baru Partai Demokrat ke depannya. Perjalanan selanjutnya kita akan mengarah ke tujuan yang lebih baik,” ungkap AHY yang disambut tepuk tangan peserta acara.
Sementara itu, pada kesempatannya SBY juga menceritakan nostalgianya tentang kondisi kantor DPP Partai, SBY mengaku lupa dengan seluk-beluk dari kantor partai yang telah didirikannya itu.
“Memang sejak lima tahun yang lalu, ketika kepemimpinan Partai beralih ke tokoh dan kader yang lebih muda, saya belum pernah ke sini lagi. Ini membuktikan bahwa ketika saya mengatakan bahwa saya sendiri sekarang tidak lagi menangani politik sehari-hari,” ucap SBY.
Pada penghujung amanatnya, SBY berpesan untuk melakukan pengawalan transisi kepemimpinan dari Presiden Joko Widodo ke Prabowo Subiato sebagai bentuk dari etika politik. Setelah itu, partai Demokrat harus mendukung penuh kesuksesan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
“Saya sendiri kerap berbincang-bincang dengan Presiden terpilih Pak Prabowo, beliau punya idealisme dan agenda yang sangat jelas. Ini makin membulatkan tekad Partai untuk menyukseskan kepemimpinan Presiden RI mendatang dan pemerintahannya,” kata SBY mengakhiri.
Politik
Prabowo Singgung Raja Kecil yang Melawan Pemerintah
Kemajuanrakyat.co.id – Presiden RI, Prabowo singgung Raja Kecil atau oknum yang melawan kebijakanya atau melawan pemerintahannya terkait efisiensi anggaran dan menurutnya oknum tersebut merasa telah kebal hukum.
Perihal hal ini, Prabowo singgung Raja Kecil tersebut didalam sambutanya di acara Kongres XVIII Muslimat NU, yang diselenggarakan di kota Surabaya, 10 Februari 2025.
Dimana Prabowo sempat menegaskan mengenai penghematan anggaran yaitu pengeluaran-pengeluaran yang tidak perlu ingin ia hentikan.
“Saya melakukan penghematan, saya ingin pengeluaran-pengeluaran yang tidak perlu, pengeluaran-pengeluaran yang mubazir, pengeluaran-pengeluaran yang alasan untuk ‘nyolong’, saya ingin dihentikan, dibersihkan,” kata Prabowo, dalam acara Kongres XVIII Muslimat NU, di Surabaya, hari Senin (10/2/2025), dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.
“Ada yang melawan saya, ada. Dalam birokrasi, merasa sudah kebal hukum merasa sudah menjadi raja kecil,” tambahnya.
Baca juga; Cek Kesehatan Gratis Resmi Dimulai 10 Februari 2025
Akan tetapi, ia mengaku bahwa upaya penghematan itu dilakukan untuk kepentingan negara, yaitu untuk dapat memberi makan anak-anak Indonesia. Selain itu juga untuk melakukan perbaikan terhadap sekolah-sekolah.
Menurut Presiden RI, Prabowo Subianto saat ini Indonesia memiliki 330.000 sekolah, sedangkan anggaran dana pemerintah hanya bisa memperbaiki sekitar 20.000 sekolah saja.
Perihal Prabowo singgung raja kecil, Prabowo mengatakan dirinya tidak masalah dengan perlawanan tersebut, tetapi oknum tersebut harus berani langsung berhadapan dengan rakyat, terutama yaitu dengan ibu-ibu.
“Kau boleh melawan Prabowo tapi nanti kau lawan emak-emak itu semua. Bandel, ndablek!, nggak usah ke luar negeri, 5 tahun nggak usah ke luar negeri kalau perlu,” tegas Prabowo.
Prabowo juga menegaskan, yang perlu keluar negeri adalah yang memang sedang bertugas, misalnya bertugas untuk belajar, bertugas atas nama negara, bukannya malah jalan-jalan.
Selain itu, keputusan pemerintah dalam melakukan efisiensi anggaran itu tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD 2025.
Dalam aturan tersebut, Presiden Prabowo Subianto menargetkan total penghematan anggaran negara sebesar Rp306,69 triliun. Rinciannya, Rp256,1 triliun dari belanja kementerian/lembaga (K/L) dan Rp50,59 triliun dari dana transfer ke daerah.
Politik
Prabowo Teken UU, Nomenklatur DKI Jakarta Menjadi DKJ
Kemajuanrakyat.co.id – Presiden Prabowo teken UU mengenai nomenklatur dimana Undang-undang nomor 151 tahun 2024 tentang perubahan atas Undang-undang nomor 2 tahun 2024.
Nomenklatur untuk gubernur dan pejabat lain di Jakarta akan berganti, yang sebelumnya Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta menjadi Daerah Khusus Jakarta (DKJ).
Prabowo teken UU no 151. yang merevisi UU DKJ tertanggal 30 November 2024. Salinan beleid ini bisa di lihat di situs Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Kementrian Sekretariat Negara pada Sabtu, 7 Desember 2024.
“Perpindahan ibu kota negara yang harus menunggu penetapan Keputusan Presiden memengaruhi perubahan nomenklatur jabatan Gubernur, Wakil Gubernur, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, dan Anggota Dewan Perwakilan Daerah, menjadi melekat kepada atau berasal dari daerah pemilihan Provinsi Daerah Khusus Jakarta,” tulis salah satu pertimbangan UU DKJ terbaru.
Baca juga; Natal Tiberias 2024, Lautan Manusia di Stadion GBK Senayan
Pertama kali UU DKJ terlebih dahulu disepakati oleh Dewan Perwakilan Rakyat pada rapat Paripurna di kompleks parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 19 November 2024. Empat pasal ditambahkan atas usulan DPR.
Dalam sidang paripurna yang dihadiri oleh 69 anggota yang merupakan representasi dari fraksi-fraksi setiap partai.
Dimana pada saat itu, Ketua DPR RI, Puan Maharani, meminta persetujuan pengesahan RUU DKJ menjadi UU, namun pada saat pengesahan, Fraksi PKS menolak terhadap pengesahan RUU DKJ.
“Apakah Rancangan Undang-Undang tentang Daerah Khusus Jakarta dapat disetujui untuk disahkan menjadi Undang-Undang?” kata Puan yang kemudian diikuti jawaban setuju dari anggota DPR.
Pada intinya, penambahan empat pasal pada RUU DKJ mengatur soal perubahan nomenklatur DKI Jakarta menjadi DKJ pada anggota DPR, DPRD, dan DPD yang terpilih dan dilantik hasil Pemilu 2024. Pasal lainnya akan mengubah nomenklatur Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta yang terpilih pada Pilkada serentak 27 November 2024.
Menteri Hukum Supratman Andi Agtas menyatakan bahwa Presiden Prabowo akan menandatangani Keputusan Presiden (Keppres) tentang Pemindahan Ibu Kota jika infrastruktur di Ibu Kota Nusantara atau IKN sudah terbangun dengan baik.
Dikabarkan juga, proses pembangunan infrastruktur tersebut tentunya akan memakan waktu beberapa tahun.
Politik
Effendi Simbolon, Dipecat PDIP Kareng Dukung Ridwan Kamil dan Condong ke Prabowo
Kemajuanrakyat.co.id – Effendi Simbolon merupakan kader PDIP selama dua puluh tahun, kini diketahui telah dipecat dari partai yang dikenal dengan lambang banteng tersebut.
Pemecatan ini menandai berakhirnya karir politiknya di partai yang telah bersamanya sejak tahun 2004.
Namun pemecatan tersebut tentu tidak muncul secara tiba-tiba, dimana beberapa tahun terakhir diketahui ia penuh dengan kontroversi.
Keputusan pemecatan tersebut disampaikan secara resmi oleh DPP PDIP melalui surat keputusan yang ditandatangani oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri serta Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto.
Isi didalam dokumen tersebut, Effendi dinyatakan telah melanggar kode etik dan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai. Diketahui ada beberapa pandangan yang muncul, yang mempertanyakan tindakan Effendi dalam mendukung Ridwan Kamil dan Prabowo Subianto di tengah sikap resmi PDIP.
Baca juga; Reuni Akbar 212: Rizieq Shihab Hadir, Turut Undang Prabowo
Diketahui bahwa kontroversi Effendi Simbolon bermula pada bulan Juli 2023, dimana cukup menarik perhatian publik karena mengundang Prabowo Subianto untuk hadir di acara Rakernas Marga Simbolon.
Tindakan ini dianggap bertentangan dengan sikap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang memberikan dukungan kepada Ganjar Pranowo sebagai calon Presiden.
Hasto Kristiyanto sebagai Sekretaris Jenderal PDIP menegaskan bahwa semua kader partai wajib mendukung keputusan yang diambil demi menjaga disiplin sebuah organisasi.
Perihal mengundang Prabowo di acara rakernas, Effendi Simbolon menjelaskan bahwa undangan tersebut merupakan bentuk penghormatan kepada Prabowo sebagai Menteri Pertahanan.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP, Djarot Saiful Hidayat, membenarkan ihwal warkat pemecatan terhadap Effendi tersebut.
“Dipecat sebagai anggota partai karena melanggar kode etik dan disiplin partai, serta Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga partai,” kata Djarot melalui pesan singkat, Sabtu, 30 November 2024.
Namun demikian, Djarot belum menjelaskan rincian ihwal pelanggaran seperti apa yang dilakukan Effendi terhadapa PDIP.
Ketika ditanya apakah alasan pemecatan tersebut dikarenakan ada aktivitas Effendi yang hadir pada agenda kampanye Ridwan Kamil-Suswono beberapa waktu lalu, Djarot pun menjawab singkat.
“Benar,” ujar Djarot.”
Sesuai dengan alasan pemecatan tersebut, diketahui bahwa pada 18 November 2024, Effendi Simbolon tampak mengikuti agenda pertemuan calon gubernur Jakarta yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, Ridwan Kamil, dengan presiden ke-7 RI Joko Widodo di Jakarta Pusat.
Pada kesempatan tersebut, Ridwan Kamil menyebut, semua orang tentu mengetahui latar belakang dan alasan mengapa Effendi mendukungnya.
“Beliau dari partai mana, kita semua tahu kan. Nah, itulah contoh demokrasi hari ini,” kata Ridwan.
Diketahui bahwa, pada pemilihan kepala daerah atau Pilkada Jakarta, PDIP mengusung duet Pramono Anung dan Rano Karno.
-
Hukrim7 months ago
Penjajahan PT MSAM Di Lahan Masyarakat Pulau Laut Tengah Kotabaru Harus Diusir
-
Hukrim7 months ago
PT MSAM Joint PT Inhutani II Membabat Habis Makam Pejuang 45
-
Hukrim7 months ago
Sunan Bi’ek Haulan Yang Ke 20 Tahun Dirayakan Di Desa Mekarpura Pulau Laut Tengah
-
Lifestyle4 months ago
Roy Suryo Dalang Dibalik Fufufafa, TikToker Intan Srinita Bongkar Kebenaran
-
Hukrim7 months ago
PT MSAM Mengukur Lahan Masyarakat Untuk Membuat Sertifikat Global
-
Hukrim7 months ago
Masyarakat Pulau Laut Berharap Bupati dan DPRD Kotabaru Mengusir “Penjajah”
-
Entertainment6 months ago
Heboh Video 7 Menit, Teguh Suwandi Collab Dengan Msbreewc di Hotel
-
Selebriti2 months ago
Fico Fachriza, Adik Ananta Rispo Pinjam Uang ke Sejumlah Artis